Jumat, 03 Januari 2014

Aku, Wanitamu. Kau, Priaku.

Ini Aku. Kau lupa?
Aku yang hadir untuk membalut lukamu. Membasuh segala rasa hampa dalam hidupmu.
Aku hanya wanita biasa. Hahaha.. Jangan perlakukan aku luar biasa jika memang itu tak pantas bagiku.
Aku jauh dari sempurna. Itu kodratku. Tak ada yang sempurna di dunia ini. Tak ada!
Aku yang akan menemanimu sekarang hingga nanti.
Aku yang akan kau genggam tanganku. Bersama menggapai segala asa. Bersama melewati segala kesah. Hingga kau lupa apa itu lelah.
Aku yang memegang tanganmu, meletakkan di keningku. Dan hangat kecupmu di keningku kurasakan begitu hangat.
Indah sayang. Kau Indah. Ah, tidak. Kata-kata seperti apa yang sanggup menuliskan keindahanmu. Bahasa makhluk seperti apa yang sanggup menggambarkanmu, ciptaan-Nya yang indah.

Itu Kau, Sayang. Taukah kau?
Kau pria yang selalu hadir di pikiranku.
Kau pria yang kusebut namanya dalam tiap doaku.
Kau pria yang membuatku mengerti, mencintai itu sebuah pengorbanan. Pengorbanan untuk meninggalkan hal yang buruk sekalipun kau menjadi orang yang berbeda. Bukankah menjadi baik itu suatu keharusan?
Kau pria yang membuatku ingin menjadi pendampingmu.
Kau, PRIAKU!

Sayang, sekarang ijinkan aku mengatakan.
Cukuplah aku menjadi bayang masa lalumu.
Cukuplah aku menjadi pengganti masa lalumu.
Cukuplah aku menjadi sebagian dalam hatimu.
Aku datang untuk menjadi UTUHMU.
Dengarkan aku, Aku datang untuk kelak menjadi penyempurna ibadahmu. Aku datang untuk menggenapkan tulang rusukmu. Aku datang untuk menjadi AKU!
Bukan menjadi pengganti masa lalumu.
Aku, INA, datang, mencintaimu, menyayangimu sebagai INA yang mendampingimu. Mendampingi Abangku.

Sudahlah sayang, aku tak ingin berlarut-larut.
Aku hanya ingin menjadi wanita setelah ibu dan saudara wanitamu yang kelak menjadi tanggung jawabmu di akhirat.
Aku tak akan memberatkanmu. Aku tak ingin kau terbebani.
Aku akan menjadi wanita baik untukmu. Untuk duniamu. Untuk akhiratmu.

Priaku, apakah kau mengerti?

Salam rindu dariku, Wanitamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar