Dia yang berusaha mengubahmu menjadi lebih baik
Bukan berarti tidak menerimamu apa adanya.
Tolong pahami itu!
Tolong pahami apa itu "menerima apa adanya".
Menerima apa adanya bukan berarti menerima burukmu, lalu tetap membiarkannya menjadi buruk dan menjadikannya cirimu.
BUKAN!
Tentu bukan!
Menerima apa adanya sama artinya dengan menerimamu yang seperti sekarang ini,
apa adanya lengkap dengan baik burukmu.
Namun seiring berjalannya waktu, keburukanmu harus kau ubah.
Kau harus menerima seseorang yang mampu dan mau merubah burukmu untuk menjadi lebih baik.
Dan menerima baikmu untuk menjadi pelajarannya.
Ketahuilah, mengubah hal buruk menjadi baik tak semudah yang kau pikir.
Hargai seseorang yang mau menghabiskan waktunya untuk mengubahmu menjadi seseorang yang lebih baik,
dia dengan kesabarannya menghadapimu, melawan setiap keburukanmu walau dengan konsekuensi kau akan membencinya, menganggap kehadirannya hanyalah mengganggu.
Atau bahkan bisa saja kau muak dengan sikapnya dan memilih pergi menjauh darinya.
Hey! Itu bukan sifat seorang kesatria kau tau!
Wanita yang ada bersamamu sekarang mungkin tak lebih dari wanita norak, kuno, gak gaul ato apalah itu.
Tapi dengan segala keterbatasannya, dia tetap memilihmu dengan segala keterbatasanmu juga.
Jika kelak suatu saat nanti kau bosan dengannya, kau melihat bahwa diluar sana ada banyak keindahan yang bisa kau nikmati, tolong pahami!
Bahwa wanita yang ada bersamamu sekarang mungkin bisa saja lari darimu dan memilih dengan seseorang yang punya banyak kebaikan daripadamu.
Tapi lihat, apakah dia pergi?
TIDAK!
Dia tetap bertahan denganmu bagaimanapun kamu.
Karena dia tau, bahwa apa yang ada bersamanya sekarang adalah yang terbaik untuknya.
Bosan bukan perihal mengganti, tapi memperbaiki yang ada.
Kamis, 23 Oktober 2014
Kamis, 16 Oktober 2014
Teruntukmu yang kupanggil, Lelakiku.
Kau mungkin perlu tau..
Dalam lembar hidupku sebelumnya, aku pernah begitu jatuh,
pernah merasakan begitu sendiri, begitu terabaikan. Aku pernah merasakan
bagaimana perihnya terkhianati dan terlukanya ketika tau tak hanya ada aku,
tapi wanita lain. Ya, aku pernah ada pada posisi itu, terduakan, terkhianati
hingga akhirnya aku patah. Aku pernah sekuat tenaga mempertahankan, pernah
merasakan bagaimana sulitnya berjuang sendiri, hingga akhirnya aku memilih
pergi. Aku lupa bagaimana rasanya dicintai seutuhnya, setulusnya. Diperjuangkan
sedemikian hebatnya hingga lupa bagaimana menyerah. Dipertahankan sebegitu kuatnya
untuk tetap menjadi satu-satunya.
Kemudian kau datang dan singgah. Entah bagaimana awalnya,
kehadiranmu begitu mengusik. Tak mudah memang untuk percaya. Apalagi kita
berbeda. Aku yang pernah terluka sedemikian dalamnya begitu takut untuk membuka
tangan menerima genggamanmu. Pernah begitu ragu dengan kehadiranmu. Iya, aku
trauma. Tentu saja.
Tapi ternyata kau berbeda. Kau datang mengulurkan tangan
untuk membantuku berdiri, pundak untuk tempatku bersandar dan lengan untuk
menopang kala aku lelah. Kau patahkan segala pikiran burukku. Kau membuka
mataku bahwa kesetiaan itu ada. Bahwa ada harga tak ternilai yang harus dibayar
untuk sebuah kepercayaan. Dan entah bagaimana, aku jatuh kepadamu. Semakin dalam.
Lebih dalam. Dan telak aku jatuh padamu. Menanggalkan segala perih luka dan lara
masa lalu.
Kekasihku, menjadi berbeda bukanlah suatu hal yang
menakutkan selama toleransi dijunjung tinggi. Selama rasa saling mengerti ada
diantara kita. Selama apa yang kita sebut kepercayaan selalu kita utamakan. Karena
itu, kumohon jaga segala bentuk kepercayaanku padamu. Dan tanpa kau pinta, akan
kulakukan hal yang sama untukmu. Pegang erat kesetiaan diantara kita.
Teruntukmu Lelakiku...
Terima kasih telah menjadi lelakiku dan masih menjadi
lelakiku. Terima kasih telah menjadi laki-laki yang bisa aku banggakan. Terima kasih
karena telah menyayangiku sampai saat ini. Terima kasih telah menyisihkan waktu
di sela kesibukanmu yang padat untukku. Terima kasih atas segala perhatian yang
kau berikan. Terima kasih telah mengingatkanku bagaimana caranya jatuh cinta
lagi.
Terima kasih...
Langganan:
Postingan (Atom)
Template Design By Handdriati